Minggu, 06 November 2016

BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN


Berdasarkan data Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2015, bangunan mengonsumsi 40% energi, 25% air, dan 40% sumber daya di dunia. Bangunan disebut sebagai pemakan energi terbesar tak terkecuali di Indonesia. Padahal Indonesia saat ini berada di ambang krisis energi. Untuk itu, dibutuhkan langkah nyata untuk mengatasi hal tersebut.

Salah satu solusi yang diambil adalah Bangunan Ramah Lingkungan. Konsep bangunan ramah lingkungan juga sudah menjadi tren di dunia. Bangunan ramah lingkungan memliliki kontribusi menahan laju pemanasan global.


Bangunan hemat energi merupakan proses membuat struktur dengan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Tujuan umumnya adalah bangunan dibangun untuk mengurangi dampak keseluruhan dari lingkungan yang dibangun pada kesehatan manusia dan lingkungan alam. bisa diartikan juga bangunan yang tidak terlalu banyak menggunakan energi dari bumi, dan tidak mencemarkan lingkungan seperti air, udara, dan tanah. karena jaman sekarang sudah terjadinya pemanasan global seperti, atmosfer yang bolong, naiknya permukaan air laut di karenakan panasnya permukaan bumi ini. bukan hanya itu, energi energi di bumi seperti minyak bumi, pohon, air di bumi sudah banyak sekali pengurangan.


Manfaat bangunan hemat energi yakni penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan.Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar